THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Minggu, 17 Mei 2009

http://3.bp.blogspot.com/_2QNjhTa_SaU/SXP38yWSqYI/AAAAAAAAAAc/aaViEtWPdyY/s320/1_104457526l.jpg

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj542RbrQgNdqKWtfG4DQk6tdAP2kw27CFnwyLV4yjeMau9MWL3fLSsx3RapWdLEsQ0sjyZO5bAR5p7tf1fjtj86HPGC_GrXg_VHMTO5tZikG4K7eJD6dTJyrONnLPjXozu2NCv4yi_0lOX/s320/The+Virgin+Cover.jpg

Segitiga BermudaSebenarnya tempat misteri ini tak benar bila dikatakan segitiga, sebab batas-batas dari petunjuk kapal-kapal atau pesawat terbang yang hilang lebih dari bentuk segitiga itu. Segitiga itupun hanya merupakan imajinasi saja. Bila kita ambil peta, kita buka di bagian Amerika Tengah, di sana terdapat banyak kepulauan Hindia Barat. Untuk mengetahui bagaimana bentuk dari Segitiga Bermuda itu, kita tarik garis dari kota Miami ke kota San Juan di Puerto Rico; dari San Juan ke pulau Bermuda; dan kembali ke Miami di daerah Florida, Amerika. Meskipun sebenarnya misteri Segitiga Bermuda ini “milik” orang Amerika, tak apalah kita turut memperbincangkannya. Sebenarnya tempat semacam ini ada pula di tempat lain, juga di Amerika, yaitu di sebuah danau
yang bernama Ontario, bahkan lebih “mengerikan” dari Segitiga Bermuda.

Dari berbagai kesimpulan, jarum kompas dan peralatan pesawat yang akan hilang selalu mendapat gangguan dan mereka seperti tak melihat air dan dari gejalan ini disimpulkan, di dasar laut sana tentu terdapat sebuah medan magnetik yang kuat sekali, yang sanggup mengganggu kompas atau menarik kapal itu sampai ke dasar laut yang dalam.

Tak cukup bila saya menguraikan seluruh peristiwa, dan itu juga tak menjurus pada masalah penyelesaian. Tetapi mengenai peristiwa bentuk gaib di Segitiga bermuda ini dapat dikemukakan dan mungkin teori-teori yang banyak mengenai Segitiga Bermuda. Mungkin di udara terdapat semacam gangguan atmosfir yang berupa “lubang di langit”. Ke lubang itulah pesawat terbang masuk tanpa sanggup untuk keluar lagi. Dari misteri "Lubang di Langit" ini membentuk sebuah teori tentang adanya semacam perhubungan antara dunia dengan dimensi lain. lubang di Langit itu dianggap semacam alat transportasi seperti tampak di film Star Trek. Ataukah bentuk Lubang di Langit itu UFO? Orang sering menghubungkan hilangnya pesawat kita dengan munculnya UFO. Lantas, apakah hilangnya mereka itu karena diculik oleh UFO? Malah hasilnya hanya mendapat pertanyaan tanpa jawaban.

Ada tempat di Segitiga Bermuda yang disebut Tongue of the Ocean atau “Lidah Lautan”. Lidah Lautan mempunyai jurang bawah laut (canyon) Bahama. Ada beberapa peristiwa kecelakaan di sana. Tidak banyak yang belum diketahui tentang Segitiga Bermuda, sehingga orang menghubungkan misteri Segitiga Bermuda ini dengan misteri lainnya. Misalnya saja misteri Naga Laut yang pernah muncul di Tanjung Ann, Massachussets AS, pada bulan Agustus 1917. Mungkinkah naga laut ini banyak meminta korban itu? Ataukah arus Cromwell di Lautan Pasifik yang menyebabkan adanya gelombang lautan disitu atau angin topan, gempa bumi di dasar lautan? Tak ada orang yang tahu.

Konon di sekitar kepulauan Bahama terdapat blue hole, yaitu semacam gua lautan. Dulu gua ini memang sungguh ada, tetapi setelah jaman es berlalu, gua ini terendam. Arus didalamnya sangat kuat dan sering membuat pusaran yang berdaya hisap. banyak kapal-kapal kecil atau manusia yang terhisap ke dalam blue hole itu tanpa daya, dan anehnya kapal-kapal kecil yang terhisap itu akan muncul kembali ke permukaan laut selang beberapa lama. Tapi yang menimbulkan pertanyaan ialah: Mungkinkah Blue Hole ini sanggup menelan kapal raksasa ke dasar lautan?

Misteri lain yang masih belum terungkap adalah misteri Makhluk Laut Sargasso, yang bukan semata-mata khayalan. Di Lautan Sargasso itu banyak kapal yang tak pernah sampai ke tujuannya dan terkubur di dasar laut itu. Di sana terhimpun kapal-kapal dari berbagai jaman, harta karun, mayat tulang belulang manusia. Luas Laut Misteri Sargasso ini 3650 km untuk panjang dan lebarnya 1825 km, dan di sekelilingnya mengalir arus yang kuat sekali, sehingga membentuk pusaran yang sangat luas yang berputar perlahan-lahan searah jarum jam. Didasar lautnya terdapat pegunungan yang banyak dan mempunyai tebing dan ngarai yang terjal.

Segitiga Bermuda memang menarik, sekaligus menakutkan. Konon perairan Karibia merupakan tempat yang banyak menyimpan keanehan-keanehan, seperti cahaya-cahaya yang tak jelas asalnya, bayangan-bayangan yang menakutkan, yang keluar masuk permukaan laut, bentuknya tak jelas tapi lebih besar dari ikan paus. Bentuknya seperti ubur-ubur raksasa dengan warna kulit keputihan dan pernah dilihat oleh dua orang (jadi bukan halusinasi).

“Ubur-ubur raksasa” itu seperti mampu mengganggu jarum kompas dan menyerap energi fisik. Mungkin “ubur-ubur raksasa” itu bukan binatang, melainkan pangkalan UFO yang dapat keluar masuk dari dalam laut. Keanehan lain di dekat pulau Puerto Rico, tampak suatu pancaran air raksasa yang membentuk cendawan atau kembang kol. Laut di tempat itu mempunyai kedalaman sampai 10 km. Kejadian ini sempat dilihat oleh awak pesawat Boeing 707 pada tanggal 11 April 1963. Menurut mereka cendawan air itu mempunyai garis tengah selebar 900-1800 meter dengan ketinggian separuhnya. Mungkin itu hanya percobaan nuklir dari negara Amerika atau lainnya? Tapi pihak Amerika tidak membenarkannnya, sebab tak mungkin mencoba bom di jalur penerbangan. Mungkin ledakan itu berasal dari kapal selam nuklir Thresher yang hilang sehari sebelumnya, tapi lokasi hilangnya kapal selam itu ribuan km dari sana.

Ada sebuah tempat di perairan Boca Raton, yang di sana terdapat sebuah pipa bergaris tengah 20 cm. Jelas bukan milik Amerika (untuk lebih lanjut: Orang Bumi). Peristiwa ini dilihat oleh suami istri Lloyd Wingfields. Mereka melihat sebuah tiang asap disana, dan ketika didekati oleh mereka, tampak sebuah pipa yang muncul dari dasar laut yang merupakan sumber keluarnya asap itu. Asap itu sendiri tak mengeluarkan bau dan berwarna kekuning-kuningan. Mungkinkah pipa itu tertancap dari sumber api di dasar laut? Pangkalan UFO di dasar lautkah yang menyebabkannya?

Lagipula kedalaman laut itu cukup dalam, sehingga mereka tak berani menyelam untuk melihat lebih lanjut, juga mereka melihat (sesudahnya) sebuah helikopter yang mengalami kerusakan mesin dan berusaha mendarat darurat di laut.

Melihat kenyataan-kenyataan yang ada dan bukti yang dpat dipertahankan itu, timbullah berbagai macam bentuk teori yang mungkin berbeda satu sama lain. Teori-teori yang pernah dikemukakan untuk membuka misteri hilangnya kapal itu, antara lain:

  1. Adanya bahaya alam/gempa yang dapat menarik kapal tersedot.
  2. Adanya bermacam-macam arus yang berkumpul di daerah Segitiga Bermuda itu, sehingga mungkin saja arus bawah tiba-tiba berubah ke permukaan dan menyebabkan pusaran air.
  3. Ditemukan Blue Hole, tapi masih diragukan, karena kapal yang besar seperti tanker/kapal induk tak mungkin mampu disedot oleh Blue Hole.
  4. Terjadi gempa yang menyebabkan tanah retak besar dan air membentuk pusaran dan menyedot kedalamnya.
  5. Adanya puting beliung atau pusaran angin yang dapat menyebabkan hancurnya sebuah pesawat terbang karena dihempaskan.

Ulasan lain, di daerah Kutub Selatan ada sebuah lubang besar yang menghubungkan dunia luar dengan dunia lain (entah benar atau tidak). Pernah ada orang bernama Admiral Bryd, melihat dari kapal terbang ke Barat di kutub selatan sebelah darat menghijau dengan danau yang tak membeku dan binatang liar mirip bison dan melihat seperti manusia-manusia purba. Sebagai ilmuwan Bryd melaporkan pristiwa itu, tapi tak ada yang mempercayainya.

Pernahkah anda mendengar kisah alien abduction yang dialami oleh Herbert Schirmer yang mempunyai pangkalan di lepas pantai Florida (Segitiga Bermuda) dan salah satu kutub bumi? Mungkin tempat itu merupakan pangkalan UFO yang bertujuan kurang baik?

Kitapun mempunyai hal yang sama seperti Segitiga Bermuda, yaitu kisah misteri Nyai Roro Kidul, sayangnya hal itu tak pernah diselidiki secara ilmiah. Apakah di sana juga terdapat pangkalan UFO? Laut Selatan dipercaya orang sebagai tempat tinggal jin. Sebuah buku karangan Muhammad Isa Dawud yang berjudul "Dialog dengan Jin Muslim" mengemukakan bahwa segitiga bermuda merupakan kawasan hunian para jin (halaman 83-96).

Apakah pesawat dan kapal yang hilang di segitiga bermuda "ditransfer" ke dimensi lain? Adakah hubungan segitiga bermuda dengan Atlantis? Adakah hubungan dengan "chupacabra" yang dijumpai di Puerto Rico (dekat Segitiga Bermuda)? Dan yang unik adalah, segitiga bermuda cukup dekat dengan peluncuran roket NASA (Florida

THE VIRGIN
http://downloadapaaja.files.wordpress.com/2009/02/the-virgin.jpg

Kamis, 07 Mei 2009

FIVE MINUTEShttp://music.detikhot.com/images/content/musik/artist/64/64_art.jpg

http://img29.picoodle.com/img/img29/8/6/20/f_emo1m_4fa0f06.jpg ALL EMO

http://foto.detik.com/images/content/2009/04/20/431/agnes1.jpg

http://www.pep.ph/images/gallery/6-February-2007-579505acb4/d6137a111.jpg cRisTiaN bAutISta,,,...*,,,^ dIa aDaLah pEnyAnyI FavOuRIte gUe.......,,,,,,,,,,,,,,,,,,,............................^,,,,*

Sabtu, 02 Mei 2009

JUDUL : MENGENAL INTERNET DAN INTARANET
NAMA : RINI RISTIAWATI
KELAS : lX-6
SUMBER : SMP-PASTI-KELAS-lX-SEMESTER 1

A. APAKAH INTERNET ITU ?

Yang dimaksud dengan internet (inter-network) adalah sebuah jaringan komputer yang terhubung dalam beberapa rangkaian yang menggunakan TCP/IP sebagai protokol pertukaran paket data (packet switching communication protocol). Setiap jaringan komputer yang terhubung ke dalam internet memiliki identitas berupa sebuah alamat IP. Alamat IP tersebut bersifat unique name (tunggal aatau hanya ada satu saja dalam setiap jaringan internet). Contoh alamat IP: 202.110.6.212.

B. SEJARAH INTERNET

Departemen pertahanan Amerika menggunakan internet pertama kali pada awal tahun 1960-an melalui sebuah proyek dengan ARPANET (ARPA : Advanced Research Project Agency). Ternyata hardware komputer dengan software UNIX dapat saling melakukan komunikasi melalui jaringan komputer dalam jarak yang tidak terhingga menggunakan saluran telepon. Dimana perkembangan proyek besar ini akhirnya dikenal sebagai TCP/IP (Transmmission control protocol/internet protocol) yaitu protokol yang sangat populer dan digunakan dalam jaringan internet. Pada awalnya internet lebih dikenal sebagai wadah bagi para peneliti untuk saling bertukar informasi yang kemudian dikembangkan oleh perusahaan-perusahaan yang bersifat komersial sebagai sarana pemasaran bisnis. Sekarang internet sudah tersebar di seluruh dunia, dan digunakan oleh semua kalangan.

C. PENYELENGGARA JASA INTERNET

Perusahaan atau badan menyelenggarakan jasa sambungan INTERNET disebut sebagai ISP (Internet services provider) atau juga disebut PJI (Penyelenggara jasa internet). Perusahaan itu menyediakan jasa hubungan ke internet, pendaftaran NAMA DOMAIN, dan HOSTING. ISP mempunyai jaringan baik domestik maupun internasional sehingga pelanggan atau pengguna sambungan yang disediakan oleh ISP dapat terhubung ke jaringan internet global. Jaringan di sini berupa media transmisi yang dapat mengalirkan data yang dapat berupa KABEL (modem, sewa kabel, dan jalur lebar), RADIO, atau bahkan VSAT (koneksi internet melalui satelit).

Minggu, 15 Maret 2009

POTRET PENDIDIKAN AMERIKA SERIKAT:Suatu Tinjauan Historis yang Belum Usai

Krisis multidimensi sepertinya masih enggan hengkang dari Indonesia, tak terkecuali dalam bidang pendidikan. Pendidikan yang dipandang sebagai suatu proses memanusiakan manusia, dalam kenyataannya masih sebatas wacana saja. Terbukti ketika pendidikan hanya dijadikan sebagai alat politik oleh para penguasa, pendidikan hanya digunakan untuk mengejar strata ekonomi dan sosial yang tinggi. Bukti-bukti ini menunjukkan bahwa hakekat pendidikan jauh dari memanusiakan manusia. Fenomena tersebut mengisyaratkan adanya krisis yang dialami dunia pendidikan kita dan mengingatkan agar dilakukan penanganan yang serius. Sudahkah pendidikan Indonesia berpijak pada landasan yang kuat? Sudahkah 5 lembaga pendidikan yang ada berfungsi sebagaimana mestinya?

Makalah berikut ini mengulas tentang gambaran pendidikan di Amerika Serikat, yang mungkin bisa dijadikan sebagai inspirasi untuk pengembangan pendidikan di tanah air.

A. Tinjauan Filsafat Amerika Serikat
Filsafat pada dasarnya merupakan pernyataan secara sengaja tentang suatu kebudayaan tertentu, kekhususan pada adat-istiadat, pola tingkah laku, ide-ide, maupun sistem nilai. Filsafat juga bisa berarti sebagai suatu ekspresi atau interpretasi secara objektif tentang watak nasional suatu bangsa (Dimyati, 1988:29).
Amerika merupakan suatu negara yang dibentuk dari bangsa-bangsa asing yang mendiaminya. Mereka secara sadar memilih menjadi warga negara Amerika. Kondisi tersebut berbeda dengan bangsa-bangsa lain di dunia, karena pada umumnya suatu negara dibentuk dari penduduk-penduduk asli bangsanya. Perbedaan tersebut memicu berkembangnya 2 aliran filsafat yang berlainan, yaitu Transcendentalisme dan Pragmatisme. Transcendentalisme mengekspresikan hal-hal yang berkenaan dengan kebudayaan, sedangkan Pragmatisme merupakan suatu pemikiran yang berusaha membentuk Amerika yang hidup, dinamis, dan progresif. Kedua aliran filsafat tersebut saling tidak bersesuaian sehingga belum ada kesepakatan tentang filsafat nasional Amerika. Meskipun demikian, kegiatan pendidikan di Amerika tetap berpijak pada landasan kependidikan yang berupa pemikiran kefilsafatan/keilmuwan/wawasan-wawasan lain (Dimyati, 1988).

Ada seperangkat nilai yang merupakan sumber perilaku dan sikap orang Amerika yaitu:
1) berorientasi pada prestasi kerja individual
2) bekerja atau melakukan kegiatan sebagai nilai kesusilaan
3) berorientasi pada efisiensi, nilai praktis, dan kegunaan
4) berorientasi pada masa yang akan datang sebagai suatu kemajuan, oleh karenanya harus bekerja keras
5) percaya bahwa dengan rasionalitas dan ilmu pengetahuan orang akan dapat menguasai lingkungan
6) berorientasi pada keuntungan material
7) berorientasi pada nilai kesamaan derajat di bidang kesempatan pada berbagai bidang kehidupan
8) berorientasi pada kemerdekaan
9) berorientasi pada nilai kemanusiaan,dalam arti membantu yang lemah

Sementara itu Garin Nugroho (dalam artikelnya yang berjudul Pemerintah tanpa Strategi Kebudayaan) menuliskan …. “Amerika Serikat lewat filosofi kapitalis, sistem hukum anglo saxon serta bentuk federalisnya, menjadikan strategi kebudayaannya senantiasa mendukung pasar bebas dan partisipasi publik. Nilai-nilai keutamaan bangsa lebih ditekankan pada nilai kompetisi, individualisme dan kerja keras, serta etika kapitalisme, sehingga sistem pendidikannya pun lebih mengutamakan nilai swastanisasi daripada publik”.

Salah satu ide yang menjadi dasar filosofi pendidikan Amerika dikemukakan oleh Horace Mann (dalam Mayer, 1966) sebagai berikut:
1) education was to be universal for rich and poor
2) education was to be free
3) education should be handled by the state, not by ecclesiastical organizations
4) education depended upon carefully trained teachers
5) education was to train both men and women.

B. Sejarah Kegiatan Pendidikan Amerika Serikat
Pada awal perkembangannya persekolahan di Amerika telah dimulai sejak zaman penjajahan. Persekolahan ketika itu bersifat elitis dan berorientasi pada agama. Masyarakat yang berada pada lapisan sosial-ekonomi bawah hanya boleh mengenyam pendidikan di “sekolah ibu”, yaitu suatu sekolah yang mengajarkan membaca, menulis, berhitung, dan agama. Sedangkan masyarakat pada lapisan sosial-ekonomi atas dipersiapkan untuk menjadi pemimpin gereja, pemimpin masyarakat, ataupun pemimpin negara melalui sekolah latin dan colleges. Pada masa itu anak wanita tidak mempunyai kebebasan untuk bersekolah ---suatu bentuk nyata diskriminasi gender yang terjadi di banyak negara yang sedang terjajah--- (Dimyati, 1988).
Rakyat Amerika berhasil memperoleh kemerdekaannya dan membentuk negara Amerika Serikat pada 4 Juli 1776. Iklim kemerdekaan ini berdampak pada perubahan pola pendidikan di Amerika. Pendidikan yang bersifat elitis diubah. Pada masa ini muncullah gerakan Public School yang bersifat terbuka untuk semua anak kulit putih baik pria maupun wanita. Public School dibentuk dan dirancang untuk membentuk kompetensi dan keterampilan dasar warga negara. Upaya pengembangan Public School telah menimbulkan pro dan kontra dalam masyarakat. Sebagian masyarakat setuju dengan campur tangan dan intervensi pemerintah dalam pengembangan Public School, namun sebagian lagi menolaknya. Kelompok masyarakat yang kontra tersebut berpendapat bahwa campur tangan pemerintah justru akan menghambat perkembangan Public School itu sendiri.
Kegiatan pendidikan di Amerika tidak terhenti sampai disini saja. Sejarah panjang mewarnai kegiatan pendidikan di negeri Paman Sam tersebut. Tiga periode reformasi pendidikan berikut ini akan mengisi catatan panjang sejarah pendidikan Amerika. Ketiga periode reformasi pendidikan tersebut adalah gerakan sekolah umum pada tengah abad 19, alam progressive pada awal abad 20, dan gerakan fermentaso generasi terakhir. Setiap periode selalu mempertanyakan dan mengubah pola-pola pendidikan yang telah ada.
Pada abad 19 Public School tersebar luas di seluruh Amerika, namun ironisnya tenaga pendidik dan fasilitas-fasilitas penunjang pendidikan ketika itu sangat minim. Dalam perkembangan selanjutnya, terjadilah reformasi di bidang pendidikan yang berhasil memunculkan gerakan yang bisa mempersatukan kelompok-kelompok sosial yang berbeda keinginannya. Keberhasilan gerakan tersebut mendukung perkembangan Public School. Pada tengah abad 19 ini Public School dirancang untuk memberikan pendidikan dasar umum sehingga lulusannya diharapkan mampu berpartisipasi dalam kehidupan politik dan dapat memasuki dunia kerja.

Pada zaman progressive terjadi sentralisasi pengawasan dan elaborasi dalam sistem pendidikan Common School. Para ahli pendidikan menggunakan kekuatan negara untuk memperkuat posisi, misalnya untuk memperoleh sertifikasi, dana, standarisasi fasilitas dan kurikulum. Pada masa ini muncul pemikiran bahwa Common School tidak hanya membekali siswanya dengan pendidikan dasar di bidang 3 R (reading, writing, aritmathic) dan pendidikan moral saja, tetapi juga diharapkan mampu menyiapkan siswa secara langsung agar dapat melakukan peranan dalam hidup bermasyarakat, sehingga disini sekolah merupakan suatu lembaga yang menjadi pintu gerbang untuk mengarahkan siswa ke arah dunia kerja.

Gerakan fermentaso generasi terakhir dalam sejarah pendidikan Amerika diawali pada 1958 sampai tengah tahun 1970-an. Pada masa ini terjadi reformasi di bidang pendidikan yang berciri lebih menekankan fungsi daripada tujuan pendidikan. Sentralisasi kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan semakin bertambah sebagai akibat dari reformasi pendidikan tersebut. Dalam perkembangan selanjutnya, organisasi-organisasi guru tumbuh, makin berpengaruh, dan memperoleh kekuatan politik. Hal itu menyebabkan guru bersatu untuk menuntut perbaikan ekonomi dan sosial. Pada awal tahun 1980-an peminat public school merosot. Ketika itu public school menghadapi suatu krisis kepercayaan umum dan moral profesional yang rendah. Masyarakat menghendaki terjadinya perubahan-perubahan pada public school, namun para pengambil keputusan seringkali kurang memahami public education itu sendiri, sehingga mereka tidak dapat menentukan prioritas untuk memperbaiki lembaga ini (public school). Reformasi datang dan pergi silih berganti, tetapi pemecahan rasional yang dilakukan tidak menggarap masalah yang sebenarnya (Dimyati, 1988).

C. Kegiatan Agama dan Ekonomi dalam Kaitannya dengan Pendidikan di Amerika Serikat
Pada tahun 1950-an masyarakat Amerika dikenal sebagai masyarakat yang religius. Kondisi tersebut terus berlangsung hingga tahun 1980-an. Kelompok-kelompok agama dan para pemimpin agama tetap mendukung gaya kapitalisme masyarakat Amerika dan mengecam humanisme sekuler. Terbukti bahwa agama masih mempunyai pengaruh yang kuat dalam memberikan dukungan sosial dan mekanisme kontrol sosial (Dimyati, 1988:64).
Kegiatan pendidikan di Amerika Serikat merupakan suatu usaha besar-besaran. Hal tersebut tercermin pada anggaran belanja pendidikannya yang sangat besar (berbeda dengan Indonesia yang hanya menganggarkan sedikir saja APBN nya untuk pos pendidikan). Di Amerika Serikat pembiayaan public school berasal dari pemerintah lokal, pemerintah negara bagian (sumber utama untuk memperbaiki public education), dan pemerintah federal, yang ketiganya diperoleh melalui pajak. Mengingat kegiatan pendidikan dibiayai dari pajak, maka para pembayar pajak akan mempengaruhi bagaimana dan untuk apa saja uang digunakan dalam kegiatan pendidikan. Pembaharuan pendidikan pada public education merupakan hal yang disoroti secara tajam oleh para pembayar pajak dan para peminat pendidikan, disamping pemerintah Amerika Serikat (Dimyati, 1988:71-73).

Enche
02-12-2006, 19:55
D. Bagaimana Pendidikan Amerika Serikat Bisa Ditingkatkan?
Bruce Joyce dalam bukunya yang berjudul Improving America’s Schools mengemukakan 3 tahap untuk mengembangkan sekolah atau yang sering dikenal sebagai The Three Rs (Refinement, Renovation, Redesign).
Refinement merupakan upaya untuk menggagas atau mempersiapkan suatu proses. Dalam tahap ini secara garis besar ada 3 kegiatan yang bisa dilakukan yaitu:
1) mengorganisasikan pihak-pihak yang bertanggungjawab atas sekolah guna mempelajari program dan lingkungan sekolah;
2) menggunakan kriteria efektif sebelum memulai pendidikan di sekolah
3) mengembangkan iklim sosial pendidikan.
Renovation merupakan upaya untuk membangun suatu proses. Kegiatan yang bisa dilakukan dalam tahap ini antara lain:
1) memperluas pengembangan scope;
2) pengembangan staff;
3) mengembangkan area kurikulum.
Sedangkan Redesign merupakan upaya untuk memperluas scope. Dalam tahap terakhir ini kegiatan yang bisa dilakukan adalah:
1) menyelidiki misi sekolah;
2) mempelajari teknologi;
3) menyelidiki dengan teliti struktur organisasi
4) membuat rencana pengembangan jangka panjang.

Sementara itu dalam buku yang berjudul Education in America --- editor oleh Charles P. Cozic --- disajikan beberapa sudut pandang yang saling bertentangan dari para praktisi dan pengambil kebijakan dalam bidang pendidikan tentang hal-hal yang berkaitan dengan peningkatan pendidikan di Amerika Serikat. Berikut ini beberapa sudut pandang yang saling bertolak-belakang tersebut. Diawali dengan pertanyaan bagaimana public education bisa ditingkatkan? Dari pertanyaan ini muncul respons sebagai berikut:
1. John Taylor Gatto menyatakan bahwa public education membutuhkan reformasi yang luas. Menurutnya sekolah harus melibatkan keluarga dan masyarakat. Yang terpenting adalah bahwa anak membutuhkan waktu untuk menyendiri, jauh dari setting kelas, agar mereka dapat mengembangkan pengetahuannya sendiri. Inti dari pendapat Gatto adalah lembaga institusi “sekolah” memang sangat baik, tetapi tidak mendidik. Sebaliknya Gerald Bracey menyatakan bahwa public education tidak membutuhkan reformasi yang luas. Menurutnya, tidak ada bukti bahwa sistem pendidikan Amerika sekarang lebih buruk daripada sebelumnya. Bracey menambahkan bahwa tingkat lulusan sekolah pada jenjang yang lebih tinggi tetap banyak serta mereka berhasil memperoleh skor matematika dan membaca yang lebih tinggi daripada yang pernah mereka peroleh selama lebih dari 20 tahun.
2. Chester Finn berargumen bahwa masa sekolah yang lebih lama akan meningkatkan public education. Ada banyak negara industri yang mempunyai kemampuan akademik diatas Amerika, semisal Jepang. Jika dibandingkan, Jepang ternyata mempunyai masa sekolah yang lebih lama daripada Amerika. Menurutnya, dengan menambahkan beberapa hari dalam kalender sekolah akan menguntungkan bagi pendidikan Amerika. Finn menambahkan bahwa masa sekolah yang lebih lama akan meningkatkan hasil belajar siswa dan memperbaiki kualitas pembelajaran. Sebaliknya Colman Mc Carthy dan The Charlotte Observer menyatakan bahwa masa sekolah yang lebih lama tidak akan meningkatkan public education. Peningkatan jumlah hari sekolah tidak akan membantu siswa belajar labih banyak karena ketidakefektifan gurulah yang menjadi penyebab nyata krisis pendidikan Amerika, bukan jumlah hari sekolah. Mc Carthy berpendapat bahwa sekolah membutuhkan guru-guru yang mempunyai inspirasi untuk memotivasi siswa, bukan masa sekolah yang lebih lama. Sementara The Charlotte Observer berpendapat bahwa masa sekolah yang lebih lama tidak akan mengatasi masalah yang paling serius dalam pendidikan dan juga tidak menambah jumlah siswa yang efektif. Ia menambahkan, penambahan masa sekolah membutuhkan biaya mahal. Lebih baik uangnya digunakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
3. D. Monty Neill dan Noe J. Medina menyatakan bahwa mengeliminasi tes terstandar akan meningkatkan sekolah. Menurut mereka, tes yang terstandar merupakan suatu tindakan yang tidak fair terhadap siswa-siswa minoritas dan siswa-siswa yang berasal dari keluarga yang kurang mampu. Mereka berpendapat, pertanyaan-pertanyaan tes terstandar merefleksikan bahasa serta budaya dari kelas menengah dan kelas atas (kulit putih). Sudut pandang yang berbeda dikemukakan oleh Gregory J. Cizek dan Ramsay Selden. Mereka menyatakan, tes terstandar tidak harus dieliminasi dari sekolah. Tes terstandar digunakan untuk membandingkan kecakapan yang dimiliki oleh kelompok-kelompok siswa yang berbeda. Cizek berargumen bahwa tes terstandar secara akurat mengukur pengetahuan siswa dan skor tes tersebut dapat membantu mengidentifikasi the best student. Sedangkan Selden berpendapat bahwa tes terstandar bisa memberikan informasi tentang kegiatan akademik dari suatu sistem sekolah dan dapat membantu mengidentifikasi sekolah-sekolah yang membutuhkan pengembangan.

Sebenarnya masih banyak pemikiran-pemikiran tentang hal-hal yang relevan dengan peningkatan pendidikan Amerika yang disajikan dalam buku Education in America tersebut (seperti misalnya: bagaimana profesi keguruan dapat ditingkatkan, apakah orang tua harus memilihkan sekolah untuk anaknya, haruskah pendidikan untuk siswa-siswa minoritas menekankan pada etnik , apakah agama harus berperan dalam public education ), namun tidak semuanya disajikan dalam makalah ini.
Garin Nugroho dalam artikelnya yang berjudul Pemerintah tanpa Strategi Kebudayaan mengungkapkan…..”Pendidikan di Amerika tahun 1970, riset nasional menunjukkkan bahwa bangsa Amerika sangat tertinggal dalam pelajaran Matematika dan juga mengalami kemerosotan dalam nilai respek/ rasa hormat (yang merupakan salah satu nilai penting keutamaan berbangsa). Akibatnya, tanpa nilai respek, guru-guru ataupun orang tua sangat kesulitan dalam menjalankan aspek belajar dan mengajar. Upaya yang dilakukan ketika itu adalah memfokuskan program pendidikannya pada kedua hal tersebut”. Dari paparan itu dapat diketahui bahwa pendidikan terhadap nilai respek merupakan salah satu fondasi penting bagi pendidikan secara menyeluruh.

E. Apa yang Terjadi Sekarang?
Pertanyaan tersebut selalu muncul dalam setiap kesempatan, tidak terkecuali dalam bidang pendidikan. Seperti bidang lain, pendidikan juga sangat dipengaruhi dan mempengaruhi aspek-aspek yang lain. Aspek sosial, ekonomi, politik, dan budaya, merupakan serangkaian hal yang tidak bisa dipisahkan dari pendidikan. Amerika dalam sejarah pendidikannya juga harus menghadapi masalah-masalah pelik yang menyangkut degradasi moral anak bangsanya. Aborsi, drugs, free-sex merupakan contoh kegagalan dalam pendidikan moral dan budaya. Fenomena tersebut tidak hanya terjadi di Amerika. Harus diakui bahwa dalam dekade akhir-akhir ini Indonesia juga mengalami hal senada. Berapa banyak pelajar yang tersangkut kasus narkoba, miras, aborsi, pornografi, sex bebas, pembunuhan, dan kejahatan-kejahatan lainnya? Siapa yang harus bertanggung jawab atas runtuhnya budaya dan degradasi moral anak bangsa? Inilah PR terbesar bagi kita.
Lantas bagaimana tinjauan pendidikan secara ekonomi dewasa ini? Tidak bisa dipungkiri bahwa kritik-kritik terhadap komersialisasi pendidikan adalah benar. Semakin mahalnya biaya-biaya penyelenggaraan pendidikan, melejitnya harga buku, penyelenggaraan study tour yang kurang bermanfaat, dan kasus yang akhir-akhir ini mencuat “ijazah palsu”, merupakan beberapa contoh komersialisasi dalam bidang pendidikan. Dari sisi politik masalah pendidikan juga tidak kalah peliknya. Pendidikan hanya dijadikan sebagai syarat untuk dapat memegang tampuk kekuasaan, sehingga tidak mengherankan ketika muncul kasus ijazah palsu anggota DPR dan penguasa lainnya. Pendidikan hanya semata-mata sebagai alat para elit politik untuk memenangkan kampanye politiknya.
Kasus-kasus yang baru saja dikemukakan tersebut terlihat sepintas hanya menyangkut sisi ekonomi dan politik saja, tetapi sebenarnya apabila dikaji lebih lanjut akan diperoleh gambaran tentang merosotnya nilai-nilai keutamaan berbangsa dewasa ini.

F. Kesimpulan
Pendidikan di Amerika Serikat dilandasi oleh pemikiran bahwa pendidikan harus menyeluruh untuk pria dan wanita, orang kaya maupun miskin. Pendidikan juga tidak boleh mempersoalkan masalah perbedaan agama, ras, golongan, dan etnik. Sesuai paham kapitalis yang dianutnya, maka penyelenggaraan pendidikan di Amerika Serikat lebih memberikan kesempatan kepada masyarakat luas untuk berpartisipasi didalamnya. Degradasi budaya dan moral bangsa mengisyaratkan betapa pentingnya pendidikan yang berkebudayaan.
Berkaca pada sejarah panjang pendidikan di Amerika Serikat --- Jika dibandingkan dengan Indonesia --- ternyata tidak jauh berbeda. Reformasi pendidikan berulang-kali digulirkan untuk mencari suatu pola yang lebih baik. Yang perlu diingat disini adalah bahwa apa yang dialami Indonesia saat ini sudah dialami Amerika Serikat lebih dulu, bahkan jauh sebelumnya.
Berdasarkan paparan dalam makalah ini, ada beberapa hal yang bisa dimanfaatkan untuk sistem pendidikan Indonesia antara lain:
1.Pendidikan harus menyeluruh untuk semua agama, ras, golongan, etnik, budaya, gender, maupun strata ekonomi. Hal ini merupakan landasan utama yang harus dipijak oleh setiap penyelenggara pendidikan, karena bangsa Indonesia merupakan suatu masyarakat yang plural.
2.Pendidikan harus berkebudayaan, memperhatikan aspek-aspek moral dan nilai-nilai keutamaan berbangsa (yang akhir-akhir ini sudah mulai luntur).
3.Penyelenggaraan pendidikan oleh pemerintah harus didukung oleh banyak pihak antara lain keluarga, masyarakat, dan lembaga agama. Dukungan yang diberikan bisa berupa pembiayaan, pengawasan, maupun iklim yang kondusif untuk pendidikan.
4.Peningkatan pendidikan dapat dilakukan dengan cara membenahi komponen-komponen didalam dan diluar pendidikan.


Sejarah PKT KR-Bogor









A. Latar Belakang

Pada tahun 1811, ketika perang Napoleon di eropa, Indonesia pada waktu itubernama Hindia Belanda atau Nederlandsch Indie, direbut oleh Inggris dari kekuasaan Belanda.ketika Napoleon jatuh (1815/1816) para pemimpin negara di Eropa membuat perjanjian, antara lain tentang pembagian wilayah kekuasaan. Pada tahun 1816 Inggris menggembalikan kekuasaan Indonesia ke tangan Belanda. Peperangan yang terjadi di Eropa menyebabkan Belanda mengalami kelesuan, Kerajaan Belanda mengembangkan ilmu pengetahuan, karena mereka tahun tegak dan kejayaannya Belanda ditandai antara lain dengan ilmu pengetahuan. Untuk ini dikirimlah C.Th.Elout, A.A Boykens dan G.A.G.P. Baron Van Der Capellen, ke Indonesia dan Dr. Casper Goerge Carl Reinwardt selaku penasehat.

B. Pendirian Kebun Raya

Pada tanggal 15 April 1817 Reinwardt mencetuskan gagasannya untuk mendirikan Kebun Botani yang disampaikan kepada G.A.G.P. Baron Van Der Capellen,Komisaris Jendral Hindia Belanda dan beliau akhirnya menyetujui gagasan Reinwardt. Kebun Botani ini didirikan di samping Istana Gubernur Jendral di Bogor pada tanggal 18 Mei 1817, dilakukan pemancangan patok pertama yang menandai berdirinya Kebun Raya yang diberi nama 'Slands Plantentiun te Buitenzorg'. Berdirinya Kebun Raya ini menandai tegaknya kekuasaan Belanda dengan dimulainya kegiatan ilmu pengetahun Biologi,terutama bidang botani di Indonesia secara terorganisasi.

Setelah kemerdekaan, tahun 1949 'Slands Plantentiun te Buitenzorg' berganti nama menjadi Jawatan Penyelidikan Alam, kemudian menjadi Lembaga Pusat Penyelidikan Alam (LLPA) dipimpin dan dikelola oleh bangsa Indonesia, Direktur LPPA yang pertama adalah Prof. Ir. Kusnoto Setyodiwiryo. Pada waktu itu LPPA punya 6 anak lembaga, yaitu Bibliotheca Bogoriensis, Hortus Botanicus Bogoriensis, Herbarium Bogoriensis, Treub Laboratorium, Musium Zoologicum Bogoriensisi dan Laboratorium Penyelidikan Laut.Untuk pertama kalinya tahun 1956 pimpinan Kebun Raya dipegang oleh bangsa Indonesia yaitu Sudjana Kasan menggantikan J. Douglas.

Untuk perkembangan koleksi tanaman sesuai dengan iklim yang ada di Indonesia, Kebun Raya Bogor membentuk cabang di beberapa tempat, yaitu :

  1. Kebun Raya Cibodas(Bergtuin te Cibodas, Hortus dan Laboratorium Cibodas)di Jawa Barat, luasnya 120 Ha dengan ketinggian 1400 m, didirikan oleh Teysman tahun 1866, untuk koleksi tanaman dataran tinggi beriklim basah daerah tropis dan tanaman sub-tropis. Tahun 1891 Kebun ini dilengkapi dengan Laboratorium untuk Penelitian flora dan fauna.
  2. Kebun Raya Purwodadi (Hortus Purwodadi) di Jawa Timur, didirikan oleh Van Sloten tahun 1941. Luasnya 85 Ha dengan Ketinggian 250 m, untuk koleksi tanaman dataran rendah, iklim kering daerah tropis.
  3. Kebun Raya 'Eka Karya' Bedugul-Bali didirikan tahun 1959 oleh Prof. Ir. Kusnoto Setyodiwiryo. Luasnya 159,4 Ha dengan ketinggian 1400 m, untuk koleksi tanaman dataran tinggi beriklim kering.

Kamis, 19 Februari 2009

biOdAta

NaMa : RiNi RisTiaWaTi
KeLas : IX_ 6 (NacK ResE)
T : KasUR yG EmpUK
T : 24 juLy tOng kHiLaF NgAdO Ya,,,,,^...*
L :AlLhamDUliLAh sELamaT
SEkoLah : dI NeLLboG 33 TeA